Kisah Kepala Sekilah SMPN 4 Pracimantoro Nyambi Bisnis Pisang


 
Dilansir dari INFOWNONGIRI.COM-PRACIMANTORO (11/11/2020) Ini kisah petani pisang. Namanya Agus Sumarno. Lebih bekennya dipanggil Agus Ganteng, di dunia maya. Juga di komunitas Agus Agus Bersaudara (AAB).
 
Agus bukanlah "petani asli". Karena dia berprofesi sebagai guru. Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah di SMPN 4 Pracomantoro. 
 
Selain dia guru, dia mempunyai pekerjaan sampingan berkebun pisang. Bertani menurut dia cukup mudah. Bibit murah. Jika kreatif bisa mengembangkan sendiri. Yang sulit memulainya. Yang asik adalah panen. 
 
Mulai tanam hingga berbuah butuh waktu 10 bulan. Paling cepat, kalau subur, 6 bulan sudah berbuah. Tergantung bibit pisangnya. Asal bibit bagus. Lahan subur. Mulai berbuah hingga panen butuh waktu 4 bulan. 
 
Dari 170 pohon pada tahun pertama, semester pertama yang berbuah mencapai 50% atau 85 pohon.
 
Pisang ambon mentah 1 tundun (8- 20 lirang ) bisa Rp 150 ribu - 200 ribu.  Pisang matang 1 lirang Rp 20 ribu - 25 ribu.

Di saat ramai hajatan (sebelum pandemi), harga pisang raja 1 tundun (8 - 10 lirang) Rp 250 - 300 Ribu. Bahkan 1 tundun 15 lirang sampai Rp 350 ribu.

Jika rerata pohon/pertundun berbuah 8 lirang dikalikan Rp.25 Ribu = 200 Ribu x 85 Pohon = Rp. 17 Juta. Dikalikan 2 semester Rp.34 Juta. Ini masih kotor belum dikurangi bibit dan tenaga kerja serta perawatan. Agus menggarap diri sendiri lahan seluas itu. 

Masih tahun pertama pada semester kedua jumlah pohon yang berbuah in Sya Allah lebih banyak. Bisa meningkat menjadi 75%. Karena memang karakter pohon bidang beranak pihak.

"Sepulang kerja atau hari libur mempunyai kesibukan positif. Aktivitas berkebun ini menyehatkan tubuh, juga ada hasilnya. prinsipnya jangan ada sejengkal tanah yang tidak produktif ," kata Agus Ganteng Aktifis Agus Agus Bersaudara (AAB) Jawa Tengah ini. 

Penulis : Bagus

Subscribe Our Newsletter

0 Response to "Kisah Kepala Sekilah SMPN 4 Pracimantoro Nyambi Bisnis Pisang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel