Sekilas Cerita Tentara Memimpin Pasukan Bebek
Sekilas Cerita Tentara Memimpin Pasukan Bebek
Dia merupakan seorang peternak bebek yang menggeluti usahanya dari tahun 2012. Awalnya dia adalah seorang peternak sapi yang mempunyai 8 ekor sapi. Selain ternak ayam dia juga pernah beternak ayam jawa super namun gagal.Lalu dia berkonsultasi dengan dinas kelautan perikanan dan peternakan Wonogiri.
Lalu dia disarankan oleh dari dinas untuk ternak bebek. Dan akhirnya dia menjadi seorang peternak sukses. Naik turun dan untung rugi pun pernah dialami oleh beliau selama kurun waktu 12 tahun. Pertama dia mulai memelihara bebek sekitar 100 ekor. Lalu dia memelihara lagi 300 ekor. kemudian meningkat lagi menjadi 500 ekor. Dan kini dia memelihara sekitar 700 ekor.
Setiap hari dia dapat memperoleh 550 butir telur dari 700 ekor bebeknya. Dari setiap harinya telur itu dijual Rp 1.800,00 per butir. Telur asin Rp 2.300,00 per butir. Total penghasilannya bisa beliau raup dalam 10 jutaan per bulan. Bahkan dari usaha beliau sampai kewalahan meladeni permintaan pasar. Kata beliau ya seperti itu. Untuk pakan dia merogoh kocek sekitar 450 ribu untuk 700 bebeknya. Pakan nya adalah bekatul poles, nasi aking, dan pakan buatan (konsentrat).
Untuk pakan dia tidak kesulitan karena dia sudah mempunyai pemasok dari Sragen untuk bekatul poles. Dan untuk nasi aking nya ada lagi pemasok dari Tulungagung. Sementara konsentrat dia memiliki pemasok dari Ponorogo. Kesuksesan Widodo ini menjadi inspirasi bagi teman-teman sejawat.
Bahkan ada tentara purna yang belajar dari bisnis ternak bebek untuk belajar dari beliau. Kata pak Widodo hasil usahanya ini untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Arief Widiantoro menjadi prajurit satu di dinas denpom II palembang. Anaknya yang kedua yaitu Galih Dwi Wibowo menjadi prajurit dua Dinas di Zipur 9 Kostrat Bandung
Subscribe Our Newsletter
0 Response to "Sekilas Cerita Tentara Memimpin Pasukan Bebek"
Post a Comment